ngegembel di Kota Jawa timur
Selamat malam teman-teman
Rute ke Gunung Bromo |
Ini merupakan kali keduanya ane ngegembel di kota yang begitu jauh yaitu di jawa timur. persiapan udah mantap,perlengkapan,fisik,energi,logistik dan tentunya sempak mencukupi (HAHA) kami pun bergegas untuk ke stasiun pada hari minggu dengan mencarter sebuah angkot kesana berhubung untuk menghemat biaya dengan dana terbatas jadi kami naik ala kadarnya. keberangkatan jam 06.00 pagi dan tiba disana jam 18.20 WIB. gw membayangkan akan Tua di Jalan dengan perjalanan sekitar 12 Jam (sambil membawa anak kalo udah sampai) #alay oy.
Oke kamipun sampai di stasiun dan langsung menaiki Kereta sambil menunggu kereta berangkat. awal-awalnya ceria , heppy udah gak sabar mendaki ke gunung dengan ngobrol sambil blablabla. setelah 3 jam perjalanan gw baru nyampe Yogyakarta distasiun Tugu dan lempuyangan. dari stasiun itu begitu banyak penumpang yang naik kereta ini dengan tujuan Surabaya berhubung kereta ekonomi jadi banyak makhluk hidup yang naik. setelah itu kereta berangkat perjalanan dari yogyakarta-surabaya estimasi nya 6 jam. begitu memjenuhkan tapi di bawah heppi aja, anehnya disetiap gerbong kereta begitu banyak pedagang asongan yang jualan bahkan mereka pun berkeliling sampai 100 x setiap gerbong sampai-sampai aku muak, pengen nyebur kesumur , pengen loncat dari kereta untuk mendengarkan intonasi nada mereka yang cetar membahana dan melihat itu-itu aja orangnya.
mungkin penumpang yang lain merasakan apa yang kami rasakan ?
kenapa tidak ? setiap detik,menit bahkan tahun -_- contohnya suara
pedagang asongan "Bakpia,Bakpia,Oleh2nya Bakpia" dengan suara
khas medok ala jawa. betapa bete-nya lo bayangkan orang-orang itu berkeliling
sampei 120 x digerbong yang lo dudukin. apa coba lo rasakan ? oke gw tahu
mereka disini untuk mencari nafkah tapi ia disisi lain itu kan mengganggu
kenyamanan setiap penumpang, penumpangkan punya hak. jadi bayangkan kalo lo
lagi tidur,lagi ngobrol,bahkan lo lagi boker dengar suara pedangan asongan yang
berbondong-bondong layaknya mau demo menampilkan suara-suara mereka dengan nada
dasar C=D0 , itu kan sangat mengganggu kadang-kadang kita terbangun karena
tidak nyenyak utk tidur. anehnya ada pedagang asongan berjualan dengan suara
khasnya Anang Hermansyah begitu lucunya sehingga kami ketawa HAHA. tapi tetap
sabar aja da. gw ngerti da situasi tersebut.
disisi lain gw heppi dimana gw pertama kali menginjak kota-kota
jawa timur maklum belum pernah kesini , ya seperti Madiun , Nganjuk , Jombang ,
Mojokerto , Ngawi , Surabaya , Sidoarjo , Pasuruan ,Solo. selama berjam-jam
kami sampai di Surabaya distasiun gubeng dan wonokromo kereta ganti lokomotiv.
dan dari surabaya-Probolinggo memakan waktu 2,5 jam. disela-sela , kereta
melewati Kota Sidoarjo dan gw melihat tempat kejadian dimana LUmpur Lapindo
terjadi meskipun lumpur nya gak keliatan tapi setidaknya lokasi nya kan tahu,
disitu bahkan rumah-rumah banyak ditinggalkan alias kosong oleh penduduknya
(dan semoga da masalah tersebut terselesaikan). dan sampailah jam 19.30
WIB di Kota Probolinggo agak telat dari Tiket yang tertera.
Setelah itu kami-pun keluar dari stasiun probolinggo untuk mencari
Bison (Shuttle) ke Bromo, begitu banyak calo yang menawarkan tapi it's enjoy no
problem kami pun mencari makan dulu udah laparnya ketulungan HAHA. Soto khas
madura (dan penjualnya emang orang Madura) langsung dah calo tersebut dan
menawarkan kami kendaraan ke bromo berhubung karena udah jam 21.00-an
kami pun niat untuk naik itu sebagaimana biasanya angkot ke cemoro lawang
ada, dengan harga Rp 25.000 tapi hanya sampai jam 16.00 WIB. kami-pun
bernegosiasi biaya transport dengan calo tersebut awalnya dia berkata Rp.
250.000 tapi kami tawar 200.000 dia pun gak mau dan harga dealnya 230.000
berhubung udah jam 21.00 an mau gak mau kami pun harus menerimanya #Okelah
Perjalanan dari Probolinggo ke Cemoro lawang memakan waktu 1,5 Jam. disitu supir Shuttle agak kebut si mengendarainya gak tahu kenapa mungkin dia lagi mabuk atau apa ? Jam 22.30 WIB kami sampai di cemoro lawang , oke setelah kami sampai dicemoro lawang si supir shuttle mencarikan kami penginapan disana berhubung dia sudah kenal sama pemilik rumah tersebut. lalu kami bernegosiasi dengan pemilik lossmen dengan harga deal Rp.200.000 (1 malam) tapi alangkah begonya pas kepergian kami pulang tiba-tiba si pemilik lossmen minta charge (alias tutup pintu kamar) harga Rp.100.000. kami pun merasa dibingungkan ya sudah kami terima saja.
Comments
Post a Comment